
Kevin, putra tukang buah berprestasi Paralympic Sumbar banggakan Kota Bukittinggi
Sama halnya dengan ketidaksangkaan kami akan prestasi luar biasa yang didapat Kevin,
Bukittinggi (ANTARA) - Memiliki anak berkebutuhan khusus sempat membuat Yusar (42) bersama istrinya Sil (36) tidak menerima keadaan, belajar menerima takdir dan berusaha memberikan pengajaran mandiri sekuat tenaga di bawah himpitan ekonomi, pasangan ini akhirnya membuahkan hasil usaha dengan capaian prestasi sang buah hati.
Yusar yang asal Malalak dan istrinya Silvi dari Solok bertempat tinggal di Banto Darano Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi ternyata tidak hanya memiliki satu putra Tuna Rungu Wicara, mereka dikaruniai dua orang anak dengan keterbatasan fisik yang sama.
Sehari-hari Yusar berjualan buah keliling dengan sepeda motor usangnya ke beberapa kampus di Kota Wisata, sementara sang istri menambah penghasilan dengan melakukan usaha menjahit sambil mengawasi kedua putranya di rumah.
Yusar tidak menyangka akan memiliki dua orang putra dengan perlakuan lebih dibanding orangtua lainnya yang memiliki anak normal.
"Sama halnya dengan ketidaksangkaan kami akan prestasi luar biasa yang didapat Kevin, saya sempat putus asa saat anak kami lahir dengan keadaan tidak biasa itu, tengah malam saya keluar rumah dan berteriak meminta tolong ke Tuhan, perlahan dan pasti saya dan istri diberi jawabannya," kata Yusar di Bukittinggi, Senin.
Alkevin Oktavian yang saat ini berusia 13 tahun dan duduk di kelas lima SDLB Bukittinggi itu memberikan sebuah prestasi membanggakan dan kejutan luar biasa bagi orangtuanya sekaligus Kota Bukittinggi.
"Tidak pernah terbayangkan, tak pernah saya melihat Kevin bermain apalagi berlatih tenis meja, yang saya tahu hanya memang ada kegiatan olahraga yang diberikan sekolahnya oleh guru sebagai pelajaran tambahan, di sekitaran rumah pun tak pernah ada tempat bermain tenis meja," kata Yusar.
Yusar kini bisa membanggakan dirinya dengan capaian luar biasa anaknya yang terlahir istimewa, ia tidak menuntut banyak bonus penghargaan apalagi materi, keberadaan anaknya di tengah masyarakat berlatar berlakang prestasi hebat itu sudah cukup baginya.
"Dulu anak saya bahkan dijauhi oleh anak-anak lainnya, kini mereka menyadari betapa ada kelebihan dibalik kekurangan, Kevin dan adiknya semoga mendapat perhatian pemerintah daerah untuk pendidikannya, itu sudah cukup bagi kami," kata dia.
Kevin diutus sekolahnya mewakili Kota Bukittinggi dalam kejuaraan paralympic se Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar di Kota Padang pertengahan Maret 2022, ia keluar sebagai pemenang di cabang tenis meja.
Guru di sekolah Kevin, Esfin, mengatakan anak ini memiliki kemampuan dan budi pekerti yang luar biasa, ia mudah memahami perintah dan pelajaran yang diberikan.
"Kevin anak baik, ia memiliki keterampilan dan mudah diajari, dari ratusan pelajar SLB Negeri Bukittinggi ini belum lagi enam SLB Swasta lainnya, Kevin menjadi perwakilan dan akhirnya juara, yang artinya ia adalah juara se-Sumatera Barat," kata Esfin.
Esfin mengatakan Kevin diproyeksikan mewakili Sumatera Barat dalam Perlombaan Paralympic tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Sumatera Selatan.
"Saat ini Kevin yang duduk di kelas enam SDLB sedang melakukan ujian kelulusan, kami sebagai guru akan selalu memberikan dorongan untuk kemajuannya di masa depan, semoga prestasi luar biasanya itu terus berlanjut," katanya.
Pekan olahraga penyandang disabilitas itu diikuti oleh atlet pelajar disabilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) seluruh Kabupaten Kota se-Sumatera Barat yang mempertandingkan tiga cabang olahraga yaitu Bulutangkis, Tenis Meja dan Catur.
Kota Bukittinggi membawa medali emas dalam Pekan Paralimpics Pelajar Daerah (PEPARPEDA) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022 dari tiga Atlet yang dikirim, ketiganya berhasil membawa medali emas dari Cabang Olahraga Bulutangkis Tunggal Putri, Tenis Meja Tunggal Putri dan Tenis Meja Tunggal Putra.
Yusar yang asal Malalak dan istrinya Silvi dari Solok bertempat tinggal di Banto Darano Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi ternyata tidak hanya memiliki satu putra Tuna Rungu Wicara, mereka dikaruniai dua orang anak dengan keterbatasan fisik yang sama.
Sehari-hari Yusar berjualan buah keliling dengan sepeda motor usangnya ke beberapa kampus di Kota Wisata, sementara sang istri menambah penghasilan dengan melakukan usaha menjahit sambil mengawasi kedua putranya di rumah.
Yusar tidak menyangka akan memiliki dua orang putra dengan perlakuan lebih dibanding orangtua lainnya yang memiliki anak normal.
"Sama halnya dengan ketidaksangkaan kami akan prestasi luar biasa yang didapat Kevin, saya sempat putus asa saat anak kami lahir dengan keadaan tidak biasa itu, tengah malam saya keluar rumah dan berteriak meminta tolong ke Tuhan, perlahan dan pasti saya dan istri diberi jawabannya," kata Yusar di Bukittinggi, Senin.
Alkevin Oktavian yang saat ini berusia 13 tahun dan duduk di kelas lima SDLB Bukittinggi itu memberikan sebuah prestasi membanggakan dan kejutan luar biasa bagi orangtuanya sekaligus Kota Bukittinggi.
"Tidak pernah terbayangkan, tak pernah saya melihat Kevin bermain apalagi berlatih tenis meja, yang saya tahu hanya memang ada kegiatan olahraga yang diberikan sekolahnya oleh guru sebagai pelajaran tambahan, di sekitaran rumah pun tak pernah ada tempat bermain tenis meja," kata Yusar.
Yusar kini bisa membanggakan dirinya dengan capaian luar biasa anaknya yang terlahir istimewa, ia tidak menuntut banyak bonus penghargaan apalagi materi, keberadaan anaknya di tengah masyarakat berlatar berlakang prestasi hebat itu sudah cukup baginya.
"Dulu anak saya bahkan dijauhi oleh anak-anak lainnya, kini mereka menyadari betapa ada kelebihan dibalik kekurangan, Kevin dan adiknya semoga mendapat perhatian pemerintah daerah untuk pendidikannya, itu sudah cukup bagi kami," kata dia.
Kevin diutus sekolahnya mewakili Kota Bukittinggi dalam kejuaraan paralympic se Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar di Kota Padang pertengahan Maret 2022, ia keluar sebagai pemenang di cabang tenis meja.
Guru di sekolah Kevin, Esfin, mengatakan anak ini memiliki kemampuan dan budi pekerti yang luar biasa, ia mudah memahami perintah dan pelajaran yang diberikan.
"Kevin anak baik, ia memiliki keterampilan dan mudah diajari, dari ratusan pelajar SLB Negeri Bukittinggi ini belum lagi enam SLB Swasta lainnya, Kevin menjadi perwakilan dan akhirnya juara, yang artinya ia adalah juara se-Sumatera Barat," kata Esfin.
Esfin mengatakan Kevin diproyeksikan mewakili Sumatera Barat dalam Perlombaan Paralympic tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Sumatera Selatan.
"Saat ini Kevin yang duduk di kelas enam SDLB sedang melakukan ujian kelulusan, kami sebagai guru akan selalu memberikan dorongan untuk kemajuannya di masa depan, semoga prestasi luar biasanya itu terus berlanjut," katanya.
Pekan olahraga penyandang disabilitas itu diikuti oleh atlet pelajar disabilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) seluruh Kabupaten Kota se-Sumatera Barat yang mempertandingkan tiga cabang olahraga yaitu Bulutangkis, Tenis Meja dan Catur.
Kota Bukittinggi membawa medali emas dalam Pekan Paralimpics Pelajar Daerah (PEPARPEDA) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022 dari tiga Atlet yang dikirim, ketiganya berhasil membawa medali emas dari Cabang Olahraga Bulutangkis Tunggal Putri, Tenis Meja Tunggal Putri dan Tenis Meja Tunggal Putra.